Sunday 18 October 2015


Ir. Soekarno dan Presiden Amerika John F. Kennedy
sumber gambar : http://mardhikawirahadi.com/
Ir. Soekarno atau Bung Karno adalah presiden republik Indonesia pertama yang memiliki pengaruh di dunia internasional. Sejumlah prestasi dan penghargaan telah beliau dapatkan berkat jasa-jasanya di dunia Internasional.
Ir. Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901 dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dengan Ida Ayu Nyoman Rai. Nama lahir beliau Koesno Sosrodihardjo, namun nama tersebut sepertinya tidak cocok sehingga beliau sering sakit sehingga ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno.
Ir. Soekarno pertamakali bersekolah di Tulung Agung kemudian berpindah ke  Eerste Inlandse School, Mojokerto karena ayahnya yang seorang guru ditugaskan disana. Pada Juni 1911 Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di Hogere Burger School (HBS). Tahun 1915 beliau lulus dari ELS kemudian melanjutkan ke HBS di surabaya. Di Surabaya, Soekarno bertemu dengan Tjokroaminoto pemimpin Sarekat Islam, juga pemimpin lainya Alimin, Musso, Dharsono, Haji Agus Salim, dan Abdul Muis. Juli 1921 Soekarno melanjutkan ke Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung dengan mengambil jurusan teknik sipil dan lulus tahun 1926. Saat di Bandung, Soekarno tinggal di kediaman Haji Sanusi yang merupakan anggota Sarekat Islam dan sahabat karib Tjokroaminoto. Melalui Haji Sanusi ia berinteraksi dengan Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo, dan Dr. Douwes Dekker, yang  merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.
Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung yang merupakan cikal bakal berdirinya Partai Nasional Indonesia pada tahun 1927 diinspirasi dari Indonesische Studie Club (dipimpin oleh Dr Soetomo).
Pada tanggal 29 Desember 1929 Soekarno ditangkap Belanda di Yogyakarta akibat aktivitasnya di PNI kemudian dipindahkan ke Bandung dijebloskan ke Penjara Banceuy dan dibebaskan pada 31 Desember 1931.
pada bulan Agustus 1933 Soekarno kembali ditangkap dan diasingkan ke Flores. Di sini, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional. Namun semangatnya tetap membara seperti tersirat dalam setiap suratnya kepada seorang Guru Persatuan Islam bernama Ahmad Hasan. Pada tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi Bengkulu dan baru kembali bebas pada tahun 1942 pada masa penjajahan Jepang.
Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945) mereka mendekati tokoh-tokoh Indonesia termasuk Soekarno untuk menarik hati Rakyat Indonesia. Jepang mengijinkan berdirinya berbagai organisasi seperti Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI dan PPKI, dengan pemimpinnya adalah tokoh-tokoh Indonesia seperti Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H. Mas Mansyur dll. Selama priode ini, beliau aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, di antaranya adalah merumuskan Pancasila, UUD 1945, dan dasar dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan. Pada bulan Agustus 1945, Soekarno diundang oleh Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara di Dalat Vietnam. Marsekal Terauchi menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah urusan dan tanggungjawab rakyat Indonesia sendiri.
Sepulang dari Dalat, Vietnam, terjadilah Peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945. Para tokoh pemuda dari PETA menuntut agar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia, karena pada saat itu di Indonesia terjadi kevakuman kekuasaan akibat Jepang telah menyerah kepada sekutu.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno memplokamirkan kemerdekaan Indonesia. Teks proklamasi secara langsung dibacakan di halaman rumahnya di Jl Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dan dikukuhkan oleh KNIP pada tanggal 29 Agustus 1945.
Di dunia Internasional Presiden Soekarno juga banyak memberikan gagasan-gagasan. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika, masih belum merdeka, belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, mendorong presiden Soekarno mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 yang menghasilkan Dasasila Bandung.
Selain itu, Presiden Soekarno memperhatikan masalah Ketimpangan dan konflik antara negara-negara barat yang dicap masih mementingkan imperialisme dan kolonialisme dan negara berkembang, kekhawatiran akan munculnya perang nuklir akibat perang dingin (Cold War), dan ketidakadilan badan-badan dunia internasional dalam penyelesaian konflik. Bersama Presiden Josip Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdel Nasser (Mesir), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan), U Nu, (Birma) dan Jawaharlal Nehru (India) beliau mengadakan Konferensi Asia Afrika yang membuahkan Gerakan Non Blok. Berkat jasanya itu, banyak negara Asia Afrika yang memperoleh kemerdekaannya. Dari jasa ini, banyak penduduk dari kawasan Asia Afrika yang mengingat akan Soekarno bila ingat atau mengenal akan Indonesia.
Presiden Soekarno mengunjungi berbagai negara dan bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara diantaranya  adalah Nikita Khruschev (Uni Soviet), John Fitzgerald Kennedy (Amerika Serikat), Fidel Castro (Kuba), Mao Tse Tung (RRC) dalam rangka menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif di dunia internasional

Penghargaan

Gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam dan luar negeri antara lain dari Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin, Institut Agama Islam Negeri Jakarta, Columbia University (Amerika Serikat), Berlin University (Jerman), Lomonosov University (Rusia) dan Al-Azhar University (Mesir).

April 2005 Penghargaan bintang kelas satu The Order of the Supreme Companions of OR Tambo yang diberikan dalam bentuk medali, pin, tongkat, dan lencana yang semuanya dilapisi emas dari Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki, atas jasa Soekarno dalam mengembangkan solidaritas internasional demi melawan penindasan oleh negara maju serta telah menjadi inspirasi bagi rakyat Afrika Selatan dalam melawan penjajahan dan membebaskan diri dari politik apartheid. Penyerahan penghargaan dilaksanakan di Kantor Kepresidenan Union Buildings di Pretoria dan dihadiri oleh Megawati Soekarnoputri yang mewakili ayahnya.


Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno
http://profil.merdeka.com/indonesia/s/soekarno/

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Flag Counter
Powered by Blogger.

Popular Posts