Ir. Soekarno dan Presiden Amerika John F. Kennedy sumber gambar : http://mardhikawirahadi.com/ |
Ir. Soekarno atau Bung Karno adalah presiden republik
Indonesia pertama yang memiliki pengaruh di dunia internasional. Sejumlah
prestasi dan penghargaan telah beliau dapatkan berkat jasa-jasanya di dunia
Internasional.
Ir. Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 6
Juni 1901 dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dengan Ida Ayu Nyoman Rai.
Nama lahir beliau Koesno Sosrodihardjo, namun nama tersebut sepertinya tidak
cocok sehingga beliau sering sakit sehingga ketika berumur lima tahun namanya
diubah menjadi Soekarno.
Ir. Soekarno pertamakali bersekolah di Tulung Agung kemudian
berpindah ke Eerste Inlandse School, Mojokerto karena ayahnya yang seorang guru
ditugaskan disana. Pada Juni 1911 Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere
School (ELS) untuk memudahkannya diterima di Hogere Burger School (HBS). Tahun
1915 beliau lulus dari ELS kemudian melanjutkan ke HBS di surabaya. Di
Surabaya, Soekarno bertemu dengan Tjokroaminoto pemimpin Sarekat Islam, juga
pemimpin lainya Alimin, Musso, Dharsono, Haji Agus Salim, dan Abdul Muis. Juli
1921 Soekarno melanjutkan ke Technische
Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung dengan mengambil jurusan
teknik sipil dan lulus tahun 1926. Saat di Bandung, Soekarno tinggal di
kediaman Haji Sanusi yang merupakan anggota Sarekat Islam dan sahabat karib
Tjokroaminoto. Melalui Haji Sanusi ia berinteraksi dengan Ki Hajar Dewantara,
Tjipto Mangunkusumo, dan Dr. Douwes Dekker, yang merupakan pemimpin organisasi National
Indische Partij.
Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di
Bandung yang merupakan cikal bakal berdirinya Partai Nasional Indonesia pada
tahun 1927 diinspirasi dari Indonesische Studie Club (dipimpin oleh Dr
Soetomo).
Pada tanggal 29 Desember 1929 Soekarno ditangkap Belanda di
Yogyakarta akibat aktivitasnya di PNI kemudian dipindahkan ke Bandung dijebloskan
ke Penjara Banceuy dan dibebaskan pada 31 Desember 1931.
pada bulan Agustus 1933 Soekarno kembali ditangkap dan
diasingkan ke Flores. Di sini, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh
nasional. Namun semangatnya tetap membara seperti tersirat dalam setiap
suratnya kepada seorang Guru Persatuan Islam bernama Ahmad Hasan. Pada tahun
1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi Bengkulu dan baru
kembali bebas pada tahun 1942 pada masa penjajahan Jepang.
Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945) mereka mendekati
tokoh-tokoh Indonesia termasuk Soekarno untuk menarik hati Rakyat Indonesia.
Jepang mengijinkan berdirinya berbagai organisasi seperti Jawa Hokokai, Pusat
Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI dan PPKI, dengan pemimpinnya adalah tokoh-tokoh Indonesia
seperti Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H. Mas Mansyur dll. Selama
priode ini, beliau aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, di
antaranya adalah merumuskan Pancasila, UUD 1945, dan dasar dasar pemerintahan
Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan. Pada bulan Agustus
1945, Soekarno diundang oleh Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah
Asia Tenggara di Dalat Vietnam. Marsekal Terauchi menyatakan bahwa proklamasi
kemerdekaan Indonesia adalah urusan dan tanggungjawab rakyat Indonesia sendiri.
Sepulang dari Dalat, Vietnam, terjadilah Peristiwa
Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945. Para tokoh pemuda dari PETA
menuntut agar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Republik
Indonesia, karena pada saat itu di Indonesia terjadi kevakuman kekuasaan akibat
Jepang telah menyerah kepada sekutu.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno memplokamirkan
kemerdekaan Indonesia. Teks proklamasi secara langsung dibacakan di halaman
rumahnya di Jl Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta
diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dan
dikukuhkan oleh KNIP pada tanggal 29 Agustus 1945.
Di dunia Internasional Presiden Soekarno juga banyak
memberikan gagasan-gagasan. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika,
masih belum merdeka, belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri,
mendorong presiden Soekarno mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi
Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 yang menghasilkan Dasasila Bandung.
Selain itu, Presiden Soekarno memperhatikan masalah
Ketimpangan dan konflik antara negara-negara barat yang dicap masih mementingkan
imperialisme dan kolonialisme dan negara berkembang, kekhawatiran akan
munculnya perang nuklir akibat perang dingin (Cold War), dan ketidakadilan
badan-badan dunia internasional dalam penyelesaian konflik. Bersama Presiden
Josip Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdel Nasser (Mesir), Mohammad Ali Jinnah
(Pakistan), U Nu, (Birma) dan Jawaharlal Nehru (India) beliau mengadakan
Konferensi Asia Afrika yang membuahkan Gerakan Non Blok. Berkat jasanya itu,
banyak negara Asia Afrika yang memperoleh kemerdekaannya. Dari jasa ini, banyak
penduduk dari kawasan Asia Afrika yang mengingat akan Soekarno bila ingat atau
mengenal akan Indonesia.
Presiden Soekarno mengunjungi berbagai negara dan bertemu
dengan pemimpin-pemimpin negara diantaranya
adalah Nikita Khruschev (Uni Soviet), John Fitzgerald Kennedy (Amerika
Serikat), Fidel Castro (Kuba), Mao Tse Tung (RRC) dalam rangka menjalankan
politik luar negeri yang bebas-aktif di dunia internasional
Penghargaan
Gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam dan
luar negeri antara lain dari Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia,
Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin,
Institut Agama Islam Negeri Jakarta, Columbia University (Amerika Serikat),
Berlin University (Jerman), Lomonosov University (Rusia) dan Al-Azhar
University (Mesir).
April 2005 Penghargaan bintang kelas satu The Order of the
Supreme Companions of OR Tambo yang diberikan dalam bentuk medali, pin,
tongkat, dan lencana yang semuanya dilapisi emas dari Presiden Afrika Selatan,
Thabo Mbeki, atas jasa Soekarno dalam mengembangkan solidaritas internasional
demi melawan penindasan oleh negara maju serta telah menjadi inspirasi bagi
rakyat Afrika Selatan dalam melawan penjajahan dan membebaskan diri dari
politik apartheid. Penyerahan penghargaan dilaksanakan di Kantor Kepresidenan
Union Buildings di Pretoria dan dihadiri oleh Megawati Soekarnoputri yang
mewakili ayahnya.
Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno
http://profil.merdeka.com/indonesia/s/soekarno/