Sebelumnya terdapat postingan tentang DSSC secara umum, kali ini menjelaskan khusus pada bagian dye dari DSSC. Dye merupakan komponen
berwarna dalam DSSC yang berfungsi sebagai penangkap cahaya (photosensitizer) yang terikat pada
lapisan semikonduktor TiO2. Tipe-tipe photosensitizer yang digunakan terdiri dari tiga yaitu inorganik sensitizer, organik dye
dan koordinasi metal kompleks dye (Prima,
2013). Photosensitizer yang baik dalam
DSSC memiliki beberapa kriteria yaitu (1) memiliki intensitas absorpsi cahaya
tampak yang tinggi, (2) terikat dengan
kuat pada permukaan semikonduktor, (3) elektron harus terinjeksi secara efisien
menuju pita konduksi semikonduktor, sehingga level energi LUMO pada dye harus lebih besar daripada pita
konduksi elektroda TiO2. Disisi lain untuk mempercepat regenerasi dye teroksidasi melalui transfer
elektron dari pasangan redoks, level energi HOMO dye harus lebih kecil dibandingkan dengan potensial redoks
, (4) memiliki gugus
hidroksil, karbonil, fosponat, silil, asetil yang berfungsi sebagai anchoring group sehingga mampu mengikat
Ti(IV) site pada permukaan TiO2 (Prima, 2013). Dye harus memiliki anchoring
group yang akan bereaksi dengan permukaan gugus hiroksil pada oksida
semikonduktor sehingga membentuk ikatan kimia (Li dkk., 2013).
Dye organik diperoleh dari
alam dengan mengekstrak pigmen dari tumbuhan. Beberpa pigmen yang ada di alam
diantaranya klorofil a dan b, karoten, xantopil, betacyanin, betaxantin, flavonoid
dan antosianin. Cara mengekstrak pigmen dari tumbuhan dilakukan dengan proses
maserasi. Proses maserasi dilakukan
dengan merendam tumbuhan dalam pelarut organik seperti metanol, etanol, air, aseton
dll. Ketika perendeman, akan terjadi pemecahan dinding sel tempat pigmen
seperti antosianoplas dan kloroplas akibat perbedaan tekanan di dalam dan di luar
sel tumbuhan. Pigmen yang keluar dari sel kemudian larut dalam pelarut organik.
Pigmen yang diekstrak berkaitan erat dengan panjang gelombang sinar matahari
yang diserap. Sensitizer yang efektif harus menyerap cahaya melebihi rentang
dari cahaya tampak hingga daerah inframerah, dan energi keadaan eksitasinya
harus lebih besar dari pita konduksi TiO2 (Calogero dkk., 2012).
Kombinasi
beberapa pigmen dalam dye bisa
meningkatkan efisiensi DSSC yang dihasilkan, hal ini terkait rentang panjang
gelombang yang diserap menjadi lebih lebar sehingga jumlah elektron dalam dye yang tereksitasi menjadi lebih
banyak.
Referensi
Prima, Eka Cahya (2013). Performansi dye sensitized solar cell menggunakan
fotoelektroda TiO2 nanopartikel. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Institut
Teknologi Bandung, Bandung.
Li,
Y., Ku, S.-H., Chen, S.-M., Ali, M. A., & AlHemaid, F. M.. (2013).
Photoelectrochemistry for red cabbage extract as natural dye to develop a dye-sensitized
solar cells. International Journal of
Electrochemical Science, 8, hlm. 1237 - 1245.
Calogero,
G., Yum, J.-H., Sinopoli, A., Marco, G. D., Gratzel, M., & Nazeeruddin, M.
K.. (2012). Anthocyanin and betalains as light-harvesting pigments for dye-sensitized solar cells. Elsevier, Journal of solar energi, 86,
hlm.1563-1575.
0 comments:
Post a Comment